Indralaya, 23 April 2011
25 april, usia Bapak bertambah satu tahun lagi. Hingga genaplah usia Bapak di tahun 2011 ini menjadi 50 tahun. Telah 50 tahun pula Bapak merasakan manis dan pahitnya menjalani hidup. Walaupun Aku telah memiliki Bapak tak sampai sebagian dari usia Bapak, namun satu hal yang selalu kusyukuri adalah mendapati bapak sebagai orang tua terbaik yang pernah aku miliki.
Aku tahu Bapak bukan pengusaha, bukan juga pejabat. Bapak hanya pegawai negeri biasa, pegawai yang selalu mengabdi kepada Negara ini dengan mencoba istiqomah untuk memberikan kehidupan yang layak bagi kami, yang selalu mendukung apapun keputusan terbaik bagi keluarga kita. Keluarga yang telah membesarkan dan mendewasakan aku hingga aku mengerti dan terus mencoba memahami bahwa hidup itu penuh tantangan dan tak akan indah jika tanpa cobaan.
Bapak banyak mengajariku banyak hal hanya dengan kesederhanaan yang Bapak miliki. Kesederhanaan yang mengantarkan Bapak menjadi bijaksana, baik hati, dan penyayang seperti saat ini. Kesederhanaan yang menjadikan Bapak terlihat sangat “cool” dibandingkan dengan orang lain. Kesederhanaan yang membawa kami menjadikan rumah kita sebagai tempat ternyaman dan terbaik untuk berkumpul bersama. Kesederhanaan yang membawa mama terus belajar menjadi ibu terbaik untuk kami. Kesederhanaan yang mengajariku untuk tidak hidup berlebihan. Kesederhanaan yang mendukung Aku untuk terus berusaha mengejar cita-cita yang aku miliki. Sungguh, aku telah belajar banyak sekali dari kesederhanaan Bapak.
Terima kasih telah menghadirkan aku, membuat aku merasa menjadi orang paling beruntung di dunia ini karena memiliki orang tua seperti Bapak. Terima kasih telah menyambutku dengan adzan dan syahadat di telingaku saat aku dilahirkan. Terima kasih telah menjadikan aku seorang muslimah, hingga kututup auratku. Terima kasih atas pelajaran yang selalu Bapak berikan sejak aku dilahirkan. Terima kasih atas cinta Bapak untuk kami yang tak akan sebanding dengan seberapapun aku mencintai Bapak.
Dan terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah meberikan aku kepercayaan untuk mengejar cita-citaku di tempat yang jauh dari pengawasan Bapak. Baru aku sadari, ternyata tak mudah menjalani hidup jauh dari kedua orang tuaku. Karena itulah, hanya Bapak yang aku jadikan sebagai motivasiku untuk mengejar cita-citaku hingga saat ini. Aku tidak akan menyerah sebelum aku mampu membahagiakan kedua orang tuaku dan saudara-saudaraku. Aku akan berusaha untuk tidak mengecewakan Bapak.
Terima kasih, pa! terima kasih sekali telah menumbuhkan dendam-dendam positif didiriku untuk menjadikan pendidikan sebagai harta yang paling berharga untukku persembahkan. Teruslah dukung aku untuk mewujudkan impian-impianku.
Selamat hari lahir, pa.. Semoga doa-doaku selalu naik ke arsy Allah, agar Bapak selalu di muliakan Allah di dunia dan akhirat. Selamat bemuhasabah kepada-Nya..
Ananda yang berjuang,
Septi Rezeki Mulyani Siregar
*kata-kata ini telah terkirim beberapa hari yang lalu bersama bingkisan kecil untuk beliau..
bener-bener kangggeeeennnnnnnn, Ya Alloh… T,T